Materi Presentasi Zoologi Vertebrata V Mammals
IUCN REDLIST STATUS : Data Deficient (DD)
Killer whale atau orca (Orcinus orca ) merupakan species terbesar di keluarga lumba-lumba dan dipercayai sebagai mamalia dengan penyebaran terluas kedua setelah manusia. Meskipun namanya Killer Whale (paus pembunuh), orca berada dalam family yang berbeda dengan paus-paus lain (Balaenopteridae, Balaenidae, Neobalaenidae, Eschrichtiidae) melainkan masuk ke dalam family Delphinidae (dolphins/lumba-lumba).
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Sub Phylum : Vertebrata
Class : Mammalia
Order : Cetacea
Sub Order : Odontoceti
Family : Delphinidae
Genus : Orcinus
Species : Orcinus orca
SPECIES DESCRIPTION
Panjang tubuh orca antara 6-8 m dengan berat 7-10 ton untuk jantan dan 5-7 m dengan berat 4-6 ton untuk betina (on averages). Ukuran setiap individu bervariasi pada setiap area yang berbeda. Kolorasi atau pewarnaan tubuh orca adalah kombinasi antara hitam dan putih. Permukaan dorsal dan sirip dorsal (dorsal fin) berwarna hitam kecuali bagian saddle patch (di belakang sirip dorsal) yang berwarna abu-abu. Bagian ventral tubuhnya mulai dari rahang bawah sampai ke genital area dan permukaan ventral ekor berwarna putih. Eye patch atau eyespot berwarna putih umumnya berbentuk oval berada di atas belakang matanya. Pewarnaan tubuh yang unik ini meningkatkan kemampuannya dalam berburu. Warna hitam di bagian dorsal bercampur dengan kedalaman laut apabila dilihat dari atas, sedangkan warna putih di bagian ventral bercampur dengan cahaya apabila dilihat dari bawah. Hal ini menyebabkab mangsa sulit mengetahui keberadaannya. Permukaan ventral pada bayi orca (calve) tidak berwarna putih melainkan berwarna orange.
Type D
Tipe D diidentifikasi berdasarkan foto killer whale yang terdampar di Selandia Baru (New Zealand) pada tahun 1955. Dapat segera dikenali denga eye patch yang berukuran sangat kecil, sirip dorsal (dorsal fin) lebih pendek dari yang biasa, dam kepalanya yang bulat (mirip dengan kepala Pilot Whale). Belum diketahui mengenai makanan dari tipe D ini.
SPECIES DESCRIPTION
Panjang tubuh orca antara 6-8 m dengan berat 7-10 ton untuk jantan dan 5-7 m dengan berat 4-6 ton untuk betina (on averages). Ukuran setiap individu bervariasi pada setiap area yang berbeda. Kolorasi atau pewarnaan tubuh orca adalah kombinasi antara hitam dan putih. Permukaan dorsal dan sirip dorsal (dorsal fin) berwarna hitam kecuali bagian saddle patch (di belakang sirip dorsal) yang berwarna abu-abu. Bagian ventral tubuhnya mulai dari rahang bawah sampai ke genital area dan permukaan ventral ekor berwarna putih. Eye patch atau eyespot berwarna putih umumnya berbentuk oval berada di atas belakang matanya. Pewarnaan tubuh yang unik ini meningkatkan kemampuannya dalam berburu. Warna hitam di bagian dorsal bercampur dengan kedalaman laut apabila dilihat dari atas, sedangkan warna putih di bagian ventral bercampur dengan cahaya apabila dilihat dari bawah. Hal ini menyebabkab mangsa sulit mengetahui keberadaannya. Permukaan ventral pada bayi orca (calve) tidak berwarna putih melainkan berwarna orange.
Sirip pectoral (pectoral fins) berbentuk membulat, tersusun atas tulang seperti pada mamalia darat, namun memendek dan termodifikasi dengan keberadaan jaringan ikat yang padat dan kartilago.
Sirip dorsal (dorsal fin) dan sirip ekor (flukes) tersusun atas jaringan ikat yang padat, tidak terdapat tulang sejati ataupun tulang lunak. Sirip dorsal dapat tumbuh tegak atau membengkok pada bagian ujung. Sirip dorsal jantan dewasa tegak dapat mencapai tinggi 1.8 m, sedangkan untuk betina hanya dapat mencapai kurang lebih 0.9 m lancip dan melengkung pada bagian ujung.
male dorsal fin (left) & female dorsal fin (right)
Pada era 1970-an dan
1980-an, penelitian di lepas pantai barat Kanada dan Amerika Serikat
mengidentifikasi tiga tipe Killer Whale berikut :
RESIDENTS
Kelompok residents ini adalah kelompok yang
paling sering terlihat di perairan pantai pasifik timur laut. Mangsa utamanya
adalah ikan (ex : salmon) dan terkadang cumi-cumi. Residents hidup berkelompok
yang disebut Pods. Kelompok ini mengunjungi wilayah yang sama secara konsisten. Residents juga terkadang
berenang berdampingan dengan mamalia laut lain, seperti anjing laut dan singa
laut yang mana anjing laut dan singa laut ini merupakan mangsa utama dari
Transients.
TRANSIENTS
Mangsa utama kelompok transients ini adalah mammalia laut lain
seperti anjing laut, mereka tidak memangsa ikan. Umumnya Transients hidup dalam
kelompok kecil, biasanya hanya 2 – 6 ekor dalam satu kelompok. Kelompok ini
berkeliaran sepanjang pantai samudera pasifik, beberapa individu telah terlihat
di selatan Alaska dan California.
OFFSHORES
Populasi ketiga dari Killer
Whale di Pasifik timur laut, ditemukan pada tahun 1988 saat seorang peneliti
Humpback Whale (paus bungkuk) mengamati mereka di perairan terbuka. Seperti
namanya, mereka melakukan perjalanan jauh dari pantai, paling tidak sejauh 4.435 km. Offshores biasanya berkumpul dalam kelompok dengan 20
– 70 individu dan sesekali dengan kelompok yang lebih besar sampai 200 ekor.
Saat ini, sedikit yang diketahui tentang kebiasaan mereka, tetapi mereka
berbeda secara genetika dari residents dan transients. Offshores tampak lebih
kecil dari kelompok Killer Whale yang lain, namun mereka melakukan perburuan
dengan kelompok besar dan mampu menyerang dan memangsa hiu dan paus. Offshores
memiliki kesamaan genetic dan morfologis dengan Residents. Offshores paling
sering terlihat di pesisir pantai Vancouver Island dan di dekat Queen Charlotte
Islands.
Transients
dan Residents tinggal di area yang sama, namun saling menghindari satu sama
lain. Nama “Transient” berasal dari kepercayaan bahwa kelompok ini merupakan ‘buangan’ dari kelompok Residents yang
lebih besar. Para peneliti kemudian menemukan bahwa
Transients tidak dilahirkan dalam kelompok Residents dan sebaliknya.
VARIATIONS IN KILLER WHALE
Type A
Tipe ini merupakan tipe
khas dari Killer Whale, berukuran besar, berwarna hitam dan putih dengan eye patch berukuran sedang sejajar
dengan body axis. Hidup di perairan terbuka dan makanannya sebagian besar
adalah Minke Whales (Balaenoptera
acutorostrata dan Balaenoptera
bonaerensis).
Type B
Pack ice killer whale from
Antarctic. Tipe ini berukuran lebih kecil dari A, namun memiliki eye patch yang
lebih besar. Bagian gelap tubuhnya berwarna keabu-abuan bukan hitam dan bagian
yang berwarna putih bernoda sedikit kuning. Makanannya sebagian besar adalah
anjing laut (seals).
Type C
Ross Sea killer whale from
Antarctic. Seperti tipe B, bagian gelap tubuhnya agak keabu-abuan. Makanan
utamanya adalah Antarctic Cod (Cod Antartika). Eye patch nya berukuran kecil dan posisinya miring tidak sejajar
dengan body axis seperti eye patch pada
tipe A dan B. umumnya ditemukan di lepas Antartica Timur dan Ross Sea.Type D
Tipe D diidentifikasi berdasarkan foto killer whale yang terdampar di Selandia Baru (New Zealand) pada tahun 1955. Dapat segera dikenali denga eye patch yang berukuran sangat kecil, sirip dorsal (dorsal fin) lebih pendek dari yang biasa, dam kepalanya yang bulat (mirip dengan kepala Pilot Whale). Belum diketahui mengenai makanan dari tipe D ini.
RESPIRATORY SYSTEM
Sistem pernapasan Orca juga mirip dengan manusia. Namun letak lubang hidung tidak di tengah-tengah wajahnya, melainkan di bagian atas kepalanya. Seperti manusia, sebelum menyelam, Orca menghirup udara terlebih dahulu dan menahannya di dalam paru-paru. Saat muncul dari kedalaman air, beberapa meter sebelum mencapai ke permukaan, Orca akan menghembuskan udara dengan kuat melalui lubang udaranya.
REPRODUCTION
Kematangan reproduksi untuk Orca jantan adalah setelah mencapai ukuran 5.5 - 6.1 meter atau berumur kira-kira 10 - 13 tahun. Sedangkan untuk betina setelah mencapai ukuran 4.6 - 4.9 meter atau berumur 6 - 10 tahun. Secara alami, lingkungan sangat mempengaruhi keberhasilan perkawinan pejantan. Pejantan dapat tidak sukses dalam bereproduksi hingga mereka lebih tua, lebih besar dan lebih kompeten dibandingkan dengan pejantan lain. Orca bersifat poligami, pejantan bisa saja memiliki beberapa pasangan. Perkawinan dapat terjadi pada berbagai musim, namun paling sering adalah pada musim panas. Di samudera Atlantik bagian utara, perkawinan terjadi sekitar bulan Oktober dan November. Di samudera Pasifik bagian barat kemungkinan terjadi pada bulan Mei dan Juni. Masa kehamilan Orca adalah selama 17 bulan, setiap kali melahirkan, keturunan yang dihasilkan hanya seekor saja.
GEOGRAPHICAL DISTRIBUTION AND HABITAT
Killer Whale atau Orca (Orcinus orca) dapat ditemukan di semua lautan di dunia dan dipercaya sebagai mamalia dengan penyebaran terluas kedua setelah manusia (Homo sapiens).
Sistem pernapasan Orca juga mirip dengan manusia. Namun letak lubang hidung tidak di tengah-tengah wajahnya, melainkan di bagian atas kepalanya. Seperti manusia, sebelum menyelam, Orca menghirup udara terlebih dahulu dan menahannya di dalam paru-paru. Saat muncul dari kedalaman air, beberapa meter sebelum mencapai ke permukaan, Orca akan menghembuskan udara dengan kuat melalui lubang udaranya.
REPRODUCTION
Kematangan reproduksi untuk Orca jantan adalah setelah mencapai ukuran 5.5 - 6.1 meter atau berumur kira-kira 10 - 13 tahun. Sedangkan untuk betina setelah mencapai ukuran 4.6 - 4.9 meter atau berumur 6 - 10 tahun. Secara alami, lingkungan sangat mempengaruhi keberhasilan perkawinan pejantan. Pejantan dapat tidak sukses dalam bereproduksi hingga mereka lebih tua, lebih besar dan lebih kompeten dibandingkan dengan pejantan lain. Orca bersifat poligami, pejantan bisa saja memiliki beberapa pasangan. Perkawinan dapat terjadi pada berbagai musim, namun paling sering adalah pada musim panas. Di samudera Atlantik bagian utara, perkawinan terjadi sekitar bulan Oktober dan November. Di samudera Pasifik bagian barat kemungkinan terjadi pada bulan Mei dan Juni. Masa kehamilan Orca adalah selama 17 bulan, setiap kali melahirkan, keturunan yang dihasilkan hanya seekor saja.
GEOGRAPHICAL DISTRIBUTION AND HABITAT
Killer Whale atau Orca (Orcinus orca) dapat ditemukan di semua lautan di dunia dan dipercaya sebagai mamalia dengan penyebaran terluas kedua setelah manusia (Homo sapiens).
Killer whales can be found
in all oceans of the world, but concentrations are usually found in high
latitude areas.
No comments:
Post a Comment